CO.CC:Free Domain

Selasa, 24 Juni 2008

Jalan Rusak Bikin Semaput

Istri saya kerap marah pada saya karena selalu mengelak jika diminta datang ke rumah orangtuanya. Bukan karena saya enggan bertemu mertua, tapi saya menghindari dosa. Lo kok? Ini tak ada hubungannya dengan mertua saya.

Saya kerap merasa berdosa karena tiap mengarah ke rumah mertua di kawasan komplek Inkoppol Kranji, Bekasi saya sering mengumpat di tengah jalan. Apalagi istri saya tengah hamil, saya tak ingin jabang bayi sudah mendengar gerundelan tak keruan dari bapaknya.

Umpatan saya tentu ada sebabnya. Apalagi kalau bukan karena jalan yang rusak, ah mungkin kata rusak terlalu lunak, hancur tepatnya, menghadang sepanjang jalan Kyai Noer Ali kawasan jalan utama di kota Bekasi. Saat membawa kendaraan saya harus waspada dan hati-hati, maklum jalan itu bukan cuma lubang yang menganga, tapi batu kali yang tajam siap menghadang ban mobil.

Ancaman patah kaki-kaki mobil dan ban pecah tentu saja selalu menghadang. Belum lagi, ancaman nyawa bagi para pengendara motor yang harus beradu debu dengan pengendara mobil. "Apa Walikota Mochtar Mohammad itu bisa tidur nyenyak kalau jalan rusak seperti ini?" begitu sering saya bertanya pada diri saya dan istri saya.

Pak Walikota Mochtar mungkin bisa tidur nyenyak di ranjang yang empuk. Tapi apakah dia memikirkan nasib rakyatnya yang harus berjibaku tiap malam melewati jalan yang rusak itu. Apakah pikirannya tak terusik ketika ada berita warganya jatuh dan menjadi korban jalan yang rusak? Ah, bisa jadi dia juga pusing tujuh keliling memikirkan jalan-jalan yang rusak itu. Saya berkhusnudzon saja kalau dia memang memikirkannya......

Brandallokajaya
http://brandallokajaya.wordpress.com

Tidak ada komentar: